Pihak Pertamina Gas Domestik Regional II Rayon V, Selasa (3/8), di SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) Asgaraya, di Jalan Raya Warung Peuteuy, meyosialisasikan penggunan Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) kepada para kaum ibu. Sosialisasi ini digagas Tim Penggerak PKK Kabupaten Garut bekerjasama dengan SPBE Asgaraya, PT. Multi Lestaridan pihak pertamina sendiri. Sosialisasi ini menadapat antusias dari kaum ibu, mereka menanyakan kasus-kasus kecil yang kerap dialami selama mengoperasikan kompor gas elpiji di rumah tangganya.
Acara bertajuk Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang LPG, menurut Ketua TP. PKK Kabupaten Garut, Ny. Nurrohimah Aceng Fikri, sebagai upaya menyukseskan program pemerinath serta meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pemakaian dan perawatan produk konversi.
Disebutkan Nurrohimah, acara ini sangat dinantikan oleh para ibu rumah tangga, karena mereka merupakan konsumen yang paling pertama menggunakan gas elpiji, dan kesehariaannya tidak lepas dari penggunaan gas tersebut.
Sementara itu Sales Representative Gas Domestik Regional II Rayon V Pertamina, Lucky Pangemanan, menyambut baik gagasan Pengurus PKK Kabupaten Garut yang dinilainya turut membantu menyosialisasikan kepada masyarakat bagaimana perilaku kita dalam penggunaan gas elpiji yang kini sedang meghangat dengan beberapa kasus meledaknya tabung gas.
Kasus-kasus seperti itu, jelas Lucky, sebenarnya tidak perlu terjadi bila mana perilaku kita dalam penggunaannya mengikuti prosedur yang ditempuh. Maka dengan sosialisasi ini diharapkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga semakin meningkat. Meski demikian pihaknya merasa lega karena kasus seperti ini tidak terlalu mencolok dibanding daerah lain. Namun pihaknya menghimbau agar masyarakat konsumen tetap wasapada dalam penggunaan gas elpiji. “Kami telah membuka Hotline 24 jam untuk masyarakat konsumen, bilamana ada kekhawatiran dalam penggunan gas elpiji ini”, ujar Lucky didampingi pimpinan SPBE Asgaraya, H. Surachmat.
Selama tahun 2010 ini kasus Ledakan tabung gas di Jawa Barat kurang lebih 12 kasus. Kebanyakan kasus tersebut diakibatkan oleh human error, termasuk rusaknya regulator dan slang, selebihnya karena kompornya rusak. Sebagai antisipasi terjadi kasus yang sama pihaknya kini tengah mempersiapkan dengan menurunkan ke daerah dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat kecil di desa-desa. Selama empat bulan terakhir ini pihaknya telah me-reture kurang lebih 3000 tabung gas yang rusak untuk digantikan dengan tabung gas yang aman sesuai degan standar SNI.
turut hadir pula Sekda Kabupaten Garut, H. Hilman Faridh, SE, M.Si, Wakil Kteua PKK Ny. Rani Diky Candra, dan sejumlah pejabat dari SKPD, Ketua KONI H. Ato Hermanto dan Ketua KADIN H. Deden Sofyan, termasuk kaum ibu yang tergabunng dalam organisasi GOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar