Senin, 30 Agustus 2010

GOW Gelar Bazar Ramadhan

 
          Bertempat di Gedung Wanita Bale Binangkit, Jalan Ahmad Yani Kabupaten Garut di gelar Bazar Ramadhan GOW yang  terdiri dari bazar makanan, pakaian perlengkapan rumah tangga, dan lainnya (dimulai dari tanggal 29 Agustus s.d. 09 September 2010), secara resmi dibuka oleh Bupati Garut, Aceng H.M Fikri, Senin (30/08).
          Bupati Garut, Aceng H.M Fikri mengapresiasi kegiatan bazar yang di laksanakan oleh Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Garut. Dirinya berharap bazar ini dapat bermanfaat diantaranya dapat merekatkan tali silaturahmi diantara organisasi-organisasi yang ada di Kabupaten Garut khususnya organisasi wanita yang tergabung di dalam GOW.
          Sementara itu Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Garut, Ny. Hj. Tien Sobarnas memaparkan, pada Bulan Ramadhan kali ini GOW telah menggelar kegiatan sosial diantaranya; pada tanggal 25 Agustus yang lalu telah melaksanakan kegiatan Buka Bareng sekitar 200 Anak Yatim dan Anak Jalanan.
          Hj. Tien menambahkan, dimulai tanggal 29 Agustus s.d. 09 September 2010 helaran Bazar Ramadhan dimaksudkan dapat mempererat persaudaraan diantara organisasi wanita yang tergabung dalam GOW sekaligus bazar ini sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan dalam perayaan Hari Raya ‘Idul Fitri nanti.

Harga Pokok Mulai Turun


Harga kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Tradisional Guntur, penurunan harga lebih dominan dibandingkan penaikan harga.
Hal tersebut berdasarkan paparan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, Teddy Kusnadi, SE.
Berikut daftar perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat pada tanggal 19 Agustus23 Agustus 2010 di Kabupaten Garut :
Kenaikan harga mencapai Rp. 500,00 - Rp. 1.000,00. Berikut daftar harga yang mengalami kenaikan harga :
  • Buah pisang dari harga Rp. 3.000,00 naik menjadi Rp. 3.500,00 per KG
  • Wortel dari harga Rp. 4.000,00 naik menjadi Rp. 5.000,00 per KG
penurunan harga mencapai Rp. 500,00 - Rp. 6.000,00. Berikut daftar harga yang mengalami penurunan harga :
  • Cabe merah gepeng dari harga Rp. 12.000,00 turun menjadi Rp. 10.000,00 per KG
  • Cabe rawit dari harga Rp. 16.000,00 turun menjadi Rp. 10.000,00 per KG
  • Tomat dari harga Rp. 4.000,00 turun menjadi Rp. 3.000,00 per KG
  • Buncis dari harga Rp. 4.000,00 turun menjadi Rp. 3.000,00 per KG
  • Kacang hijau dari harga Rp. 16.000,00 turun menjadi Rp. 14.000,00 per KG
  • Kentang dari harga Rp. 7.500,00 turun menjadi Rp. 7.000,00 per KG
  • Daging ayam ras dari harga Rp. 26.000,00 turun menjadi Rp. 24.000,00 per KG
  • Telur ayam ras dari harga Rp. 14.500,00 turun menjadi Rp. 13.500,00 per KG

Selasa, 24 Agustus 2010

Iringi Ibadah Puasa Dengan Ibadah-Ibadah Lainnya


          Sebagai ummat muslim, Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh rahmat, berkah, dan ampunan dari Allah SWT. Untuk menyempurnakan ibadah di Bulan Ramadhan selain melaksanakan ibadah puasa, ummat muslim juga melaksanakan ibadah-ibadah lainnya seperti; shalat tarawih, tadarus, mengikuti pengajian (memperdalam ilmu pengetahuan agama), shodaqoh, ibadah sosial, dan ibadah-ibadah lainnya.
          Hal tersebut diungkapkan Bupati Garut, Aceng H.M Fikri dalam sambutannya pada kegiatan Tarawih Keliling (Tarling) di Masjid Besar Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut, Jum’at (20/08).
          Dirinya menambahkan, ibadah puasa tidak ahanya menahan dari makan dan minum serta bergaul antara suami dan isteri, akan tetapi semua aktivitas yang menjurus kepada hal-hal yang dapat merusak kadar keimanan kita. Oleh karena itu Bupati menghimbau kepada warga Kabupaten Garut, khususnya warga Kecamatan Cisurupan, untuk senantiasa menjadikan Bulan Ramadhan sebagai usaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan ibadah puasa sebaik-baiknya beseta ibadah-ibadah lainnya.

Rabu, 18 Agustus 2010

242 Napi Mendapatkan Remisi


       
         Remisi merupakan satu instrument yang dapat memodifikasi perilaku narapidana untuk selalu berbuat baik selama menjalani pidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan, karena salah satu persyaratan untuk mendapatkan remisi adalah seorang narapidana harus berkelakuan baik.
          Hal tersebut tertuang dalam sambutan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Patrialis Akbar yang dibacakan Bupati Garut, Aceng H.M Fikri pada Upacara Pemberian Remisi Umum Kepada Narapidana dan Anak Pidana Dalam Rangka Peringatan HUT RI Ke-65, di Lembaga Pemasyarakatan Garut, Jalan H. Hassa Arief, Selasa (17/08).
          Patrialis melalui Bupati menegaskan, pemberian remisi jangan dianggap sebagai suatu bentuk kemudahan-kemudahan bagi warga binaan pemasyarakatan untuk cepat bebas, akan tetapi pemberian remisi harus dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri sekaligus motivasi diri sehingga dapat mendorong para narapidana untuk kembali memilih jalan yang benar. “Kesadaran untuk menerima dengan baik pembinaan yang telah diterimanya di Lapas maupun di Rutan akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan di masa mendatang yang selalu berinteraksi langsung dengan masyarakat luas”, Tandasnya.
          Sementara itu Kepala Lembaga Pemasyarakatan Garut, T. Suwarno, Bc.IP, SH melaporkan sehubungan Peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke-65 sebanyak 242 narapidana mendapatkan pengurangan hukuman (remisi) dari jumlah total 479 narapidana yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan Garut. Perincian besarnya remisi yang diperoleh para narapidana , diantaranya:
  • Narapidana yang mendapat remisi selama 1 tahun sebanyak 117 orang.
  • Narapidana yang mendapat remisi selama 2 tahun sebanyak   60 orang.
  • Narapidana yang mendapat remisi selama 3 tahun sebanyak   54 orang.
  • Narapidana yang mendapat remisi selama 4 tahun sebanyak     9 orang.
  • Narapidana yang mendapat remisi selama 5 tahun sebanyak     2 orang.

Upacara Detik-Detik Proklamasi RI Tingkat Kab. Garut



 Bupati Garut : Kita Ingin Menjunjung Tinggi Hak-Hak  Asasi Manusia Tanpa Diskriminasi.
 
            Demokrasi yang tumbuh khususnya di Kabupaten Garut harus tumbuh dan mekar.  Kita pun ingin menghadirkan checks and balances dalam kehidupan berpemerintahan di daerah ini. Namun kita pun ngin mewujudkan daerah yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia tanpa diskriminasi.
            Demikian benang merah sambutan Bupati Garut Aceg H.M. Fikri, S.Ag, selaku ispektur pada Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI Tingat Kabupaten Garut yag dipusatkan di Lapang Otto Iskandardinata Garut, Selasa (17/8).
            Menurut bupati, kita merindukan daerah yang juga menjamin hak warga masyarakat untuk berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat, termasuk hadirnya kebebasan pers. “Kita pun mendambakan hukum dan keadilan yang semakin ditegakkan, serta korupsi, kolusi dan nepotisme yang terus diberantas. Kita bertekad untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik”, ujarnya.
            Lebih jauh, sebutnya, kita juga ingin mewujudkan pembangunan yang inklusif dengan desentralisasi dan otonomi daerah sehingga masyarakat Kabupaten Garut di berbagai wilayahnya dapat merasakan manfaat pembangunan daerah secara adil dan bermartabat, termasuk mendorong pembangunan ekonomi daerah yang semakin dapat dapat memberikan stimulus bagi kesejahteraan masyarakat.
            Bupati mengakui dalam pelaksanaan agenda pemerintahan dan pembangunan darah di daerahnya prosesnya tidaklah selalu mudah, melainkan penuh dengan pasang surut, bahkan kerap menghadapi resistensi, serta ada pula pihak yang mungkin menafsirkan secara berlebihan. Namun semua itu, menurut bupati diakuinya sebagai hal wajar dalam proses yang sangat dinamis.
            Sementara itu menyinggung tentang reformasi birokrasi, bupati menyatakan bahwa pembenahan birokrasi merupakan proses berkesinambungan dan menyeluruh, karena menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah. Perubahan ini tidak hanya menyangkut  struktur organisasi, namun menyangkut cara kerja, dispilin dan komitmen pada kerja serta terbangunnya sistem intensif dan sanksi yang adil dan setara. Karena itulah ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan dan sering kali terkesan berjalan sangat lambat, karena didalamnya terdapat banyak persoalan, sarat dengan prioritas yang seringkali tumpang tindih satu dengan lainnya. “Terlebih jika kepentingan kelompok atau bahkan politik belum dapat dikesampingkan untuk lebih  mengedepankan kepentingan  daerah dan masyarakat yang lebih besar”, tegasnya.
            Bupati mengajak segenap masyarakat untuk berusaha keras mengubah nasib, dan memastikan Kabupaten Garut terus berjaya, tidak lekang karena panas  dan tidak lapuk karena hujan.
Secara keseluruhan, meski dalam suasana menjalankan ibadah shaum,  upacara berlagsung tertib dan hidmat. Bertidak selaku Komandan Upacara Danramil Leles Kapten Artileri Meda Darso, Komandan Kompi Paskibraka Letda Infanteri Imauel L. Roy P. Simbolon, Komandan Paskibraka Anto Iskadar (siswa SMAN 10 Garut), sedangkan pengibar bendera terdiri dari Azmi Anwar (SMA 11 Garut), Ferdi Yuda Pratama (SMA 11 Garut), dan Mohammad Iqbal (SMAN 1 Garut), sementara pembawa bendera Qurrotul ‘Ilmi siswi SMA 1 Garut. Pada kesepatan tersebeut dibacakan Teks Pancasila oleh Dandim 0611 Garut Letkol Arm. Edi Yusnandar, Teks Pembukaan UUD 1945 oleh Kapolres Garut AKBP Amur Candra J. Buana, sedangkan teks Proklamasi RI dibacakan Ketua DPRD Garut, Ahmad Bajuri.
Beberapa pejabat sipil dan militer turut hadir, diantaranya Wakil Bupati R. Diky Candra, Danrem 062 Tarumanagara Kolonel Inf, Asrobudi, danyon 303 Cibuluh Letkol Inf. (Agus Supriyanto)

Kamis, 05 Agustus 2010

Sosialisasi Pajak Pusat di Hotel Paseban


          Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
          Pengertian pajak tersebut disampaikan Kepala kantor KPP, Wahyu Widodo saat memberikan materi pada acara Sosialisasi Pajak Pusat Tahun 2010 di Hotel Paseban, Rabu (04/08).
          Wahyu menambahkan, pajak bermanfaat diantaranya; pembayaran gaji PNS, TNI, Polri sampai dengan pembiayaan proyek pembangunan, pembangunan sarana umum, pembiayaan lainnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
          Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si berharap, pengelolaan pajak pusat memiliki pola yang sistemik, sehingga pendekatan sistem pembangunan di Kabupaten Garut akan bermuara pada perwujudan visi Kabupaten Garut yang telah menjadi kesepakatan bersama.
          Hilman berharap peserta sosialisasi ini mendapatkan informasi penting yang disampaikan pemateri yang berkompeten (dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut) dan mampu mengaplikasikan di instansinya masing-masing sekaligus dapat mentransformasikan informasi kepada orang lain yang dianggap membutuhkannya.

Pertamina Sosialisasikan Penggunaan Gas LPG Kepada Kaum Ibu

          Pihak Pertamina Gas Domestik Regional II Rayon V, Selasa (3/8), di SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) Asgaraya, di Jalan Raya Warung Peuteuy, meyosialisasikan penggunan Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) kepada para kaum ibu. Sosialisasi ini digagas Tim Penggerak PKK Kabupaten Garut bekerjasama dengan SPBE  Asgaraya, PT. Multi Lestaridan pihak pertamina sendiri. Sosialisasi ini menadapat antusias dari kaum ibu, mereka menanyakan kasus-kasus kecil yang kerap dialami selama mengoperasikan kompor gas elpiji di rumah tangganya. 
          Acara bertajuk Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang LPG, menurut Ketua TP. PKK Kabupaten Garut, Ny. Nurrohimah Aceng Fikri, sebagai upaya menyukseskan program pemerinath serta meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pemakaian dan perawatan produk konversi.
          Disebutkan Nurrohimah, acara ini sangat dinantikan oleh para ibu rumah tangga, karena mereka merupakan konsumen yang paling pertama menggunakan gas elpiji, dan kesehariaannya tidak lepas dari penggunaan gas tersebut.
          Sementara itu Sales Representative Gas Domestik Regional II Rayon V Pertamina, Lucky Pangemanan, menyambut baik gagasan Pengurus PKK Kabupaten Garut yang dinilainya turut membantu menyosialisasikan kepada masyarakat bagaimana perilaku kita dalam penggunaan gas elpiji yang kini sedang meghangat dengan beberapa kasus meledaknya tabung gas.
          Kasus-kasus seperti itu, jelas Lucky, sebenarnya tidak perlu terjadi bila mana perilaku kita dalam penggunaannya mengikuti prosedur yang ditempuh. Maka dengan sosialisasi ini diharapkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga semakin meningkat. Meski demikian pihaknya merasa lega karena kasus seperti ini tidak terlalu mencolok dibanding daerah lain. Namun pihaknya menghimbau agar masyarakat konsumen tetap wasapada dalam penggunaan gas elpiji. “Kami telah membuka Hotline 24 jam untuk masyarakat konsumen, bilamana ada kekhawatiran dalam penggunan gas elpiji ini”, ujar Lucky didampingi pimpinan SPBE Asgaraya, H. Surachmat.
          Selama tahun 2010 ini kasus Ledakan tabung gas di Jawa Barat kurang lebih 12 kasus. Kebanyakan kasus tersebut diakibatkan oleh human error, termasuk rusaknya regulator dan slang, selebihnya karena kompornya rusak. Sebagai antisipasi terjadi kasus yang sama pihaknya kini tengah mempersiapkan dengan menurunkan ke daerah dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat kecil di desa-desa.  Selama empat bulan terakhir ini pihaknya telah me-reture kurang lebih 3000  tabung gas yang rusak untuk digantikan dengan tabung gas yang aman sesuai degan standar SNI.
turut hadir pula Sekda Kabupaten Garut, H. Hilman Faridh, SE, M.Si, Wakil Kteua PKK Ny. Rani Diky Candra, dan sejumlah pejabat dari SKPD,  Ketua KONI H. Ato Hermanto dan Ketua KADIN H. Deden Sofyan, termasuk kaum ibu yang tergabunng dalam organisasi GOW

KPPTSP Gelar Sosialisasi Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu

          Bertempat di Gedung Local Education Centre (LEC) Komplek YPI Hikmah, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) kabupaten Garut menggelar Sosialisasi Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu, Senin (02/08).
          Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) kabupaten Garut, Buldan Ali Junjuna, SH, M.Si memaparkan, sosialisasi ini bertujuan :
  • Sebagai sarana pembelajaran masyarakat dalam rangka peningkatan wawasan, pengetahuan, kesejahteraan sehingga masyarakat mau dan mampu berperan serta dalam setiap program pemerintah.
  • Para pelaku usaha/ekonomiataupun masyarakat diharapkan dapat mengurus perijinan sendiri, tanpa mengandalkan jasa percaloan.
  • Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dengan adanya perijinan cepat, mudah, transparan, dan pasti.
          Dirinya menambahkan, sasaran sosialisasi ini diantaranya meningkatkan kualitas SDM dan berubahnya pola pikir masyarakat mengenai pelayanan perijinan dengan paradigma baru, sehingga lebihb terbuka dalam menerima perubahan.
          Kegiatan yang berlangsung mulai dari tanggal 02-04 agustus 2010 ini diikuti peserta yang terdiri dari; aparatur Pemerintah Kabupaten Garut, masyarakat, serta pelaku usaha/ekonomi di Kabupaten Garut.
          Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Garut, H. Budiman, SE, M.Si berharap, dengan adanya sosialisasi ini, Pemerintah Kabupaten Garut akan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang berharga untuk membenahi penyelenggaraan pemerintahan di daerah menuju terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance).

RSUD dr. Slamet Garut Berlakukan 5 Hari Kerja


          Terhitung Mulai Tanggal 2 Agustus 2010, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut akan mengujicobakan pemberlakuan 5 hari kerja senin sampai dengan jum’at. Semua dokter spesialis nantinya diharapkan bisa membagi waktunya untuk melayani masyarakat dan pasien secara efektif. Ujicoba tersebut akan dilakukan selama satu tahun, dan dilakukan evaluasi pada enam bulan terakhir ujicoba.
          Menurut Direktur RSUD dr. Slamet Garut, dr. Maskut Farid, Senin (2/8), usai mengikuti apel gabungan, seluruh pelayanan publik akan tetap terlayani meski pemberlakukan lima hari kerja itu. “Kami telah menyiapkan tenaga dokter jaga, dan administrasi bilamana ada pasien yang perlu segera mendapat pelayanan”, tegasnya.
          Selama lima hari kerja itu, mulai dari dokter spesialis hingga adminsitrasi akan melayani hingga pukul 16.00. Kebijakan ini dikeluarkan sebagai antisipasi agar pasien yang datang dari luar kota Garut, terutama dari daerah selatan yang datang justru pada saat pelayanan administrasi (loket) dan poliklinik sudah tutup jam 12.00, sehingga pasien menumpuk di IGD (Instalasi Gawat Darurat). Oleh karenanya, masalah seperti itu diharapkan nantinya bisa segera diatasi dengan pemberlakuan jam kerja itu. Meski demikian pihaknya menjamin pelayanan publik akan dapat terlayani secara baik, meski datang pada hari libur, karena pihaknya telah menyiapkan dokter jaga, dan administrasi
          Uji coba itu diberlakukan selama setahun, dan pihaknya akan melakukan evaluasi pada enam bulan terakhir. “Bilamana  ujicoba ini dirasakan berat bagi masyarakat, kami akan kembalikan pada  semula dengan enam hari kerja”, Ujar Maskut.
          Maskut pun menjamin pasien yang akan pulang pada hari Sabtu, akan dilayani secara baik, tanpa harus menunggu lama, karena telah disiapkan dokter jaga dan  administrasi (pentor) selama 24 jam. Pihaknya pun sedang menata ulang untuk tertibnya pelayanan jamkesmas dan jamkesda, sehingga prinsip keadialan dan kebersaman bisa dirasakan semua masyarakat yang membutuhkan pelayanan rumah sakit.

SMUN 11 Garut Gelar Baksos

          Osis SMUN 11 Garut menggelar kegiatan Bakti Sosial di Kampung Cilandak Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, Minggu (01/07).
          Ketua Panitia Pelaksana, Indah Mulya Sari mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk menggugah rasa kepedulian siswa SMUN 11 Garut agar dapat berperan dalam membantu masyarakat yang membutuhkannya. Siswa kelas 12 IPS 2 ini menambahkan, kegiatan ini telah menghasilkan; 2 KG beras, 10 bungkus mie instan, serta pakaian layak pakai sebanyak 5 dus.
          Sementara itu, Ny. Rani Permata berharap, kegiatan semacam ini dapat dilakukan secara rutin dilaksanakan oleh SMUN 11 Garut sekaligus menjadi contoh bagi siswa SMU lainnya. “salut kepada para siswa/i yang telah rela menyisihkan jatah uang jajannya untuk membantu sesama”, imbuhnya.
          Kegiatan baksos ini diyakininya merupakan sebagai titik awal generasi muda dalam pembentukan calon pemimpin masa depan yang selalu pintar merasa sekaligus mengetahui apa-apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat kelak.

best link

Loading...